Secara default, berpuasa khususnya di Bulan Ramadhan itu membuat diri Kalian sehat. Bagaimana tidak, Kalian yang terbiasa makan tidak teratur, baik jamnya maupun porsinya yang acak adul, di bulan ini Kalian bisa makan secara teratur dua kali sehari yaitu pada waktu sahur dan berbuka. Kadang Kalian jam 7 pagi sarapan, jam 10 Kalian curi-curi waktu untuk makan, jam 12 jamnya makan siang, jam 15 ada ajakan meeting sambil makan, jam 19 makan malam, dan di sela-sela ada makanan yang masuk ke tubuh. Di Bulan Ramadhan, Kalian dipaksa makan hanya saat sahur dan berbuka.
Tetapi, dasar kitanya saja yang memang terbiasa tidak sehat, di waktu berbuka Kalian makan seperti orang yang kalap. Dan ketika sahur, kadang Kalian tidak memanfaatkanya dan kadang makan sebanyak-banyaknya. Ini yang membuat Kalian tidak sehat. Bukan bulan dan puasanya yang tidak membuat Kalian sakit, tetapi memang manusianya yang tidak tahu diri. Karena seperti di atas, secara default bulan puasa ini adalah bulan sehat.
Jadi, kalau mau sehat selama bulan puasa, kuncinya hanya satu yaitu "jangan lebay". Ketika sahur, ya secukupnya saja seperti Kalian makan sehari-hari. Dan usahakan dalam sebulan sahur jangan bolong. Bukan hanya puasa yang jangan bolong tetapi sahur juga jangan bolong. Karena dengan sahur, kebiasaan makan Kalian bisa teratur. Kalau secara dalil, di dalam sahur ada barakah.
Nah, di waktu berbuka ini Kalian yang susah untuk tidak lebay. Salah satu yang menjadi kebiasaan Kalian yaitu saat ngabuburit, lihat kolak langsung beli, lihat es buah dibeli juga, di depan ada tukang gorengan Kalian beli juga gorengannya, ada menu-menu yang lain pun mengisi tentengan yang sebenarnya sudah penuh. Itu semua dihabiskan sendiri? Bisa jadi iya. Habis itu baru makan besar dan cemilan-cemilan lainnya. Alhasil, perut kekenyangan dan tidak kuat lanjut shalat tarawih di masjid. Atau malahan, makanan masih banyak, ngobrol masih lanjut, sampai jam 10 malam lupa tidak ke masjid. Bukber kok sampai jam 10 malam, bukber model apa ini?
BACA JUGA : Takjil paling dicari di Bulan Ramadhan
Banyak tips sehat bertebaran di jagat sosmed. Ada yang menyarankan mengkonsumsi madu, kurma, dan ini itu lainnya. Tetapi jika pola makan Kalian di waktu berbuka yang demikian parah, bisa jadi tips-tips itu hanya menjadi sia-sia.
Puasa itu menyehatkan. Jika mau sehat, ikuti saja alur berpuasa sebagaimana mestinya. Waktu sahur Kalian sahur. Siang hari lapar itu biasa namanya juga puasa. Waktu maghrib Kalian berbuka secukupnya dan secukup perut Kalian menampung makanan. Malam hari Kalian beraktivitas sebagaimana aktivitas ramadhan. Jadi, tidak perlu lebay memborong makanan. Kalau cuma mau memborong makanan, buat apa Kalian berlapar-lapar puasa?
Di bulan puasa ini, Kalian harus tahu diri dan belajar mengetahui apa yang diperlukan tubuh. Kalian harus bisa mengukur seberapa besar kapasitas perut Kalian. Kalian harus tahu apa pantangan makanan yang harus Kalian hindari. Bisa jadi kapasitas diri dan kebutuhan sendiri berbeda antara manusia satu dengan lainnya. Yang terjadi selama ini adalah, apa yang tersedia di gerobak dorong yang disediakan oleh penjual, itulah yang masuk ke perut Kalian. Atau apa yang ditenteng oleh tetangga, tidak boleh lebih banyak daripada yang Kalian tenteng. Model kaya gini kok mau sehat.
Puasa selain menyehatkan badan, juga menyehatkan jiwa. Ketika berpuasa seharusnya Kalian lebih banyak beraktivitas rohani. Jangan justru bukber untuk mengghibah teman, jangan ketika sahur on the road malah tawuran dengan kampung sebelah, dan lain sebagainya. Itu juga lebay. Ngapain kalian berpuasa kalau cuma mau bikin ribut?
BACA JUGA :Manfaat Bubur Kacang Hijau untuk Buka Puasa
Berpuasa itu bertujuan agar Kalian bertakwa. Bagaimana Kalian bisa bertakwa kalau Kalian terbiasa lebay? Rejeki manusia itu sudah diatur. Tetapi, Kalian yang tidak mau diatur. Disuruh berpuasa agar sehat saja Kalian tidak mau. Di akhir puasa nanti, Kalian harus bisa menjawab apakah Kalian layak disebut takwa? Pinginnya sih disebut takwa, tapi lebay tidak mau dilepas. Takwa dari hongkong?