Badan Kesehatan Dunia yaitu WHO (World
Health Organization) merilis 13 tantangan kesehatan dunia yang akan mendesak sekali
untuk diatasi pada tahun 2020 sekarang ini. Berikut merupakan daftar ini yang disusun
oleh berbagai masukan dari para ahli di seluruh dunia.
1.
Peningkatan
Kesehatan di Tengah Krisis Iklim
WHO menyatakan bahwa krisis iklim merupakan
krisis kesehatan. Karena polusi udara akan membunuh sekitar 7 juta orang setiap
tahunnya. Perubahan iklim juga membuat peristiwa cuaca yang lebih ekstrem,
memperburuk kekurangan gizi, hingga memicu penyebaran penyakit menular seperti
malaria. Sehingga, para pemimpin baik di sektor publik dan swasta harus bekerja
sama untuk membersihkan udara dan mengurangi dampak kesehatan dari perubahan
iklim.
2.
Pelayanan
Kesehatan di Tengah Konflik dan Krisis
WHO melihat bahwa di tahum 2019, banyak sekali
penyakit yang membutuhkan respons cepat di negara-negara dengan konflik
berkepanjangan. Petugas dan fasilitas kesehatan juga jadi sasaran. Selain itu,
konflik membuat warga keluar dari rumahnya sendiri dan membuat puluhan juta
orang kesulitan mengakses perawatan kesehatan.
3.
Perawatan
Kesehatan yang Lebih Adil
WHO juga menyatakan bahwa adanya kesenjangan
sosial dan ekonomi menghasilkan perbedaan besar dalam kualitas kesehatan
masyarakat. Sementara, terjadi peningkatan global pada penyakit tidak menular. WHO
menyatakan bahwa cara terbaik untuk mengurangi kesenjangan adalah lewat
perawatan kesehatan primer yang menjawab sebagian besar kebutuhan kesehatan.
Mereka menyerukan pada semua negara untuk mengalokasikan 1 persen lebih banyak
dari Produk Domestik Bruto untuk meningkatkan layanan kesehatan primer.
4.
Memperluas Akses
Obat-Obatan
Mereka menyatakan, dalam sebagian besar sistem
kesehatan, obat-obatan dan produk kesehatan merupakan pengeluaran terbesar
kedua setelah pekerja.
5.
Menghentikan
Penyakit Menular
WHO juga memperkirakan pada tahun 2020, HIV,
tuberkulosis, hepatitis, malaria, dan penyakit tropis yang diabaikan lain bisa
membunuh sekitar 4 juta orang. Kebanyakan dari mereka yang rentan adalah warga
miskin.Selain itu, penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin seperti campak dan
polio masih mengancam. Akar penyebabnya adalah tingkat pembiayaan yang tidak
mencukupi serta kelemahan sistem kesehatan di negara-negara endemik dan
kurangnya komitmen pada negara kaya.
6.
Persiapan Hadapi
Epidemi
WHO menyatakan bahwa setiap tahunnya, dunia
menghabiskan lebih banyak biaya dalam menanggapi wabah penyakit, bencana alam
,dan darurat kesehatan lain ketimbang mempersiapkan dan mencegahnya.
7.
Perlindungan dari
Produk Berbahaya
Makanan yang tidak aman dan diet yang tidak
sehat bertanggung jawab atas sekitar sepertiga dari beban penyakit global saat
ini. Belum lagi, kelaparan masih menjadi masalah. Kelebihan berat badan,
obesitas dan penyakit yang berhubungan dengan diet juga meningkat secara
global. Selain itu, tidak semua negara memperlihatkan penurunan penggunaan
produk tembakau. Rokok elektrik juga mulai menunjukkan bukti-bukti dari bahaya
yang bisa muncul.
8.
Berinvestasi pada
Tenaga Kesehatan
WHO menilai, kurangnya investasi dalam
pendidikan dan pekerjaan tenaga kesehatan, serta kualitas upah menyebabkan
kekurangan tenaga kesehatan di seluruh dunia. Pada saat sekarang ini dan nanti
ternyata dunia akan membutuhkan 18 juta tenaga kesehatan tambahan pada tahun
2030, terutama sekali di negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah,
termasuk 9 juta perawat dan juga bidan.
9.
Menjaga Keamanan
Remaja
Ternyata lebih dari 1 juta remaja di usia 10
sampai dengan 19 tahun meninggal duni setiap tahunnya. Penyebabnya utamanya
mulai dari kecelakaan, HIV, bunuh diri, infeksi saluran pernapasan, sampai
dengan kekerasan.
10.
Mendapatkan
Kepercayaan Publik
Kepercayaan akan membentuk pasien ketika sedang
mengandalkan layanan kesehatan dan juga akan mengikuti saran dari petugas
seputar vaksinasi, minum obat, hingga dengan penggunaan kondom. Karena itu,
penguatan layanan kesehatan primer sangat penting sehingga orang dapat mampu
mengakses layanan lebih efektif serta mampu mengenal para tenaga kesehatan
dalam komunitasnya. Selain itu juga, perusahaan media sosial juga harus ikut memastikan
bahwa informasi kesehatan yang diberikan bisa dipercaya oleh masyarakat.
11.
Pemanfaatan
Teknologi Baru
Dengan teknologi baru akan merevolusi
kemampuan dalam pencegahan, diagnosis, hingga dengan pengobatan. Meski begitu, hal
ini juga akan berpotensi menimbulkan pertanyaan dan juga tantangan baru seputar
pemantauan dan juga regulasi.
12.
Melindungi
Obat-Obatan
Resistensi anti-mikroba mengancam dunia
kembali ke era sebelum kemunculan antibiotik. Munculnya resistensi anti-mikroba
berasal dari berbagai faktor yang datang bersama-sama, untuk menciptakan
kombinasi yang mengerikan, termasuk resep dan penggunaan antibiotik yang tidak
diatur, kurangnya akses ke obat berkualitas dan juga terjangkau, serta terjadinya
kekurangan air bersih, sanitasi lingkungan, kebersihan, dan serta pencegahan
dan juga pengendalian infeksi.
13.
Menjaga
Kebersihan di Layanan Kesehatan
Satu dari empat fasilitas layanan kesehatan di
dunia ini ternyata kekurangan layanan air bersih. Padahal, ini merupakan salah
satu untuk kebersihan sanitasi sangat penting dalam sistem kesehatan.